Ekspansi yang stabil dari pasar film komposit termal

Film laminasi termal adalah film dekoratif, yang diekstrusi dilapisi dengan perekat termal. Film-film ini, ketika dipanaskan, akan melelehkan perekat dan menempel pada permukaan kertas yang dicetak. Secara umum, film laminasi termal terdiri dari tiga jenis utama yaitu film laminasi termal berbasis polipropilen berorientasi biaksial, film laminasi termal berbasis polietilen tereftalat berorientasi biaksial, dan film laminasi termal berbasis nilon-6 berorientasi biaksial.

Perekat yang digunakan untuk melapisi film ini adalah perekat lelehan panas, seperti etilen vinil asetat, resin poliolefin dan lain-lain. Film laminasi termal menawarkan ketahanan UV yang baik, kekuatan tarik & ikatan tinggi, serta tahan gores. Ini memberikan hasil akhir dekoratif seperti gloss & matte bersama dengan hasil akhir khusus. Film laminasi termal banyak digunakan untuk melaminasi sampul buku lembut, kartu presentasi, sampul majalah, album foto, sampul buku catatan, poster, kemasan, tas hadiah dan lain-lain.

Ketebalan film laminasi termal berkisar antara 20 mikron hingga 250 mikron. Film laminasi termal digunakan untuk pengemasan makanan dan minuman. Permintaan terhadap film-film tersebut diperkirakan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya produk makanan kemasan. Permintaan film laminasi termal yang tinggi untuk keperluan kemasan dekoratif dari segmen industri komersial khususnya untuk iklan produk. Permintaan film-film ini juga tinggi dari industri percetakan.  film laminasi termal berbasis diperluas dengan polistiren digunakan untuk insulasi atap karena biaya insulasi yang relatif rendah dibandingkan insulasi aluminium.

Permintaan film laminasi termal semakin meningkat karena industri percetakan tidak ada habisnya. Berdasarkan penelitian, industri percetakan global bernilai miliaran pada tahun 2015. Grafik info periklanan memainkan peran yang sangat penting dalam penjualan produk. Oleh karena itu, penggunaan film laminasi termal untuk melaminasi tas mewah dan tas belanja semakin meningkat. Maraknya media digital dan perubahan harga bahan baku merupakan hambatan utama bagi pertumbuhan pasar film laminasi termal. Biaya bahan baku sudah termasuk biaya resin perekat dan film. Digitalisasi kemungkinan besar akan berdampak pada bisnis film laminasi termal, namun dalam skala yang lebih kecil karena format yang dapat dicetak cenderung tidak akan hilang.